TPAKU SAYANG TPAKU TIDAK MALANG

Fenomena yang sering kita temui dalam kegiatan perTPA-an adalah semakin sedikitnya jumlah santri atau semakin sedikitnya SDM yang mengelola TPA atau bahkan dua duanya, sehingga membuat TPA seperti lampu yang kehabisan minyak...

MENGENAL MAKANAN HARAM

Islam memerintahkan kepada pemeluknya untuk memilih makanan yang halal serta menjauhi makanan haram. Rasulullah bersabda: “Dari Abu Hurairah ra berkata : Rasulullah saw bersabda: ” Sesungguhnya Allah baik tidak menerima kecuali hal-hal yang baik,...

KALAU TIDAK KE TPA/TPQ, KE MANA ANAK ANDA MAU BELAJAR AL QUR’AN ??

Orang tua mana yang tidak bangga jika kita memiliki anak sholeh/ah yang taat pada Allah dan berbakti pada kedua orang tuanya. Tapi sayangnya mendidik anak agar menjadi anak sholeh/ah bukan pekerjaan mudah bagi orang tua saat ini.

KAMUS BAHASA ARAB-INDONESIA PORTABLE: AL-MUFID

Al Mufid adalah sebuah program kamus Arab –> Indonesia untuk sistem operasi Windows. Al Mufid memiliki tampilan yang sederhana, mudah digunakan dan dimengerti, dilengkapi dengan sebuah virtual keyboard arab dan latin yang disusun secara alpabetik...

APLIKASI TAJWID, CARA MUDAH MEMBACA AL QUR'AN

Kelebihan dari aplikasi ini adalah adanya tulisan arab sebagai contoh dari penerapan tajwid tersebut, disertai juga dengan suara yang menambah pemahaman kita tentang ilmu tajwid dan pengucapan yang benar akan makhrojul hurufnya.

Kiat Bersabar ketika ditimpa musibah

Sabar merupakan suatu kata yang mudah untuk diucapkan. Namun, tidak semua orang bisa sabar dalam menghadapi cobaan. Disaat kita diuji oleh Allah dengan hal-hal yang menyenangkan, pasti kita akan sabar menghadapinya, namun disaat kita diuji oleh Allah dengan ujian yang tidak menyenangkan, kita akan merasa begitu sulit untuk menerima cobaan itu.

Sabar akan sangat sulit dilakukan, apabila kita tidak mampu menyadari, bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini, pada hakikatnya hanyalah ujian. Dan apa yang kita miliki di dunia ini, adalah milik Allah.
Kita harus memahami dengan sebaik-baiknya bahwa Allah lah pemilik yang sebenar-benarnya atas segala sesuatu yang kita miliki di dunia ini. Dengan menyadari bahwa semua yang kita miliki sebenarnya adalah milik Allah dan titipan Allah. Dan yang namanya titipan, suatu saat nanti memang pasti akan kembali pada pemiliknya, kapanpun pemiliknya menghendaki apa yang dititipkan kembali atau mau mengambilnya dari kita.
Ketahuilah dan yakinlah, bahwa sesungguhnya dalam setiap cobaan berat yang Allah SWT berikan untuk kita, maka ada hikmah dan pahala yang besar yang menyertainya.
Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan, yang bila kita renungkan dan pahami dengan sebaik-baiknya,  insya Allah bisa membuat kita semua bisa sabar dan ikhlas dalam menghadapi ujian-Nya yang paling berat sekalipun :
1.  Kita harus percaya pada jaminan Allah bahwa : Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya (QS Al Baqarah [2] : 286).   Allah SWT yang memiliki diri kita, sangat tahu kemampuan kita, jadi tidak akan mungkin Allah memberikan ujian  kepada kita melebihi batas kemampuan kita.
2.   Sebenarnya, kita semua pasti mampu untuk bisa sabar dalam segala ujian dan segala keadaan, asalkan kita kuat iman dan .
3.   Coba kita tanyakan pada diri kita, saat kita ditimpa suatu ujian kesulitan, kesedihan dan atau kehilangan, apa manfaat yang bisa kita ambil kalau kita tidak sabar dan tidak mengikhlaskannya? Apakah dengan ”tidak sabar” dan ”tidak ikhlas”, maka bisa menghadirkan kenyamanan untuk kita? Atau bisa membuat ujian tersebut tidak jadi datang atau tidak jadi menimpa kita? Sekarang mari kita pikirkan kembali, kita sabar atau tidak sabar, ikhlas atau tidak ikhlas, ujian kesulitan / kesedihan atau musibah tetap terjadi dan menimpa kita.  Jadi lebih baik kita terima dengan penuh kesabaran dan keikhlasan. Bila kita bisa sabar dan ikhlas menerimanya, maka insya Allah, tidak akan terasa berat lagi ujian tersebut.
4.  Kita harus selalu baik sangka kepada Allah SWT dan jangan pernah sekalipun meragukan dan mempertanyakan keputusan, ketetapan, pengaturan dan ketentuan Allah.  Kita harus bisa sabar dan ridha terhadap apapun keputusan, ketetapan dan pengaturan-Nya.
Ketidaksabaran merupakan salah satu penyakit hati, yang seyogyanya diantisipasi dan diterapi sejak dini. Karena hal ini memilki dampak negatif dari amalan yang dilakukan seorang insan. Seperti hasil yang tidak maksimal, terjerumus kedalam kemaksiatan, enggan untuk melaksanakan ibadah kepada Allah dsb. Oleh karena itulah, diperlukan beberapa kiat, guna meningkatkan kesabaran. Diantara kiat-kiat tersebut adalah;
1.  Mengkikhlaskan niat kepada Allah SWT, bahwa ia semata-mata berbuat hanya untuk-Nya. Dengan adanya niatan seperti ini, akan sangat menunjang munculnya kesabaran kepada Allah SWT.
2.  Memperbanyak tilawah (baca; membaca) al-Qur’an, baik pada pagi, siang, sore ataupun malam hari. Akan lebih optimal lagi manakala bacaan tersebut disertai perenungan dan pentadaburan makna-makna yang dikandungnya. Karena al-Qur’an merupakan obat bagi hati insan. Masuk dalam kategori ini juga dzikir kepada Allah.
3.  Memperbanyak puasa sunnah. Karena puasa merupakan hal yang dapat mengurangi hawa nafsu terutama yang bersifat syahwati dengan lawan jenisnya. Puasa juga merupakan ibadah yang memang secara khusus dapat melatih kesabaran.
4.   Mujahadatun Nafs, yaitu sebuah usaha yang dilakukan insan untuk berusaha secara giat dan maksimal guna mengalahkan keinginan-keinginan jiwa yang cenderung suka pada hal-hal negatif, seperti malas, marah, kikir, dsb.
5.   Mengingat-ingat kembali tujuan hidup di dunia. Karena hal ini akan memacu insan untuk beramal secara sempurna. Sedangkan ketidaksabaran (isti’jal), memiliki prosentase yang cukup besar untuk menjadikan amalan seseorang tidak optimal. Apalagi jika merenungkan bahwa sesungguhnya Allah akan melihat “amalan” seseorang yang dilakukannya, dan bukan melihat pada hasilnya. (Lihat QS. 9 : 105)
6.   Perlu mengadakan latihan-latihan untuk sabar secara pribadi. Seperti ketika sedang sendiri dalam rumah, hendaklah dilatih untuk beramal ibadah dari pada menyaksikan televisi misalnya. Kemudian melatih diri untuk menyisihkan sebagian rezeki untuk infaq fi sabilillah, dsb.
7.   Membaca-baca kisah-kisah kesabaran para sahabat, tabi’in maupun tokoh-tokoh Islam lainnya. Karena hal ini juga akan menanamkan keteladanan yang patut dicontoh dalam kehidupan nyata di dunia.
Bisakah kita mengucap pelan-pelan dengan penuh kesadaran, bahwa semuanya dari Allah dan akan kembali kepada Allah?
Kita ini tercipta dari tanah dan akan kembali menjadi tanah. Bila kita mampu mengingat dan mengerti arti kalimat tersebut, di tengah ujian dan cobaan yang menerpa kehidupan kita, maka Allah akan memberikan “hadiah” yang setimpal di hari penghakiman nanti.
 -ekaja-

Membaca Al Qur’an dengan hati

Membaca Al Qur’an dengan hati itu menenangkan, menyejukkan, dan bisa menitikkan air mata, tetapi membaca Al-Qur’an itu akan menjadi beban jikalau membacanya hanya sebagai penggugur kewajiban tiap harinya. Menjadikan beban atas targetan-targetan di tiap harinya.

Bacalah Alqur’an”, Kata Alloh, kemudian dilanjutkan “Dengan tartil”, itulah kira-kira arti dari Qs Al Muzammil : 4. Khusnudzon saya semua sudah mengetahui adab-adab membaca Al Qur’an, karena dalam pelajaran agama yang hanya 2 jam di tiap minggu itu menyinggung sedikit tentang Al Qur’an.
Entah harus dengan senang ataukan miris mendengar kata “hanya 2 jam” pelajaran agama itu diberikan di Negara yang mayoritas adalah muslim ini. Negara yang katanya mengaku muslim ini bahkan mempunyai senjata ampuh untuk menhadapi syetan. Yaitu Al Qur’an. Tapi yang agak mengganjal, kenapa Al Qur’an yang jadi alatnya ya?? Bukan isinya?? Krik krik krik.
Moment ramadhan ini adalah moment yang tepat sekali untuk membuka kembali Al Qur’an kita. tak hanya membaca karena ingin diketahui orang lain, bahwa ternyata “saya bisa katam Al Qur’an satu kali lho dalam satu bulan ramadhan ini”, heheee, itu hanya anak kecil saja yang melakukan. Kalau kita InsyaAlloh tidak ya??
Hati yang senantiasa dengan Al Qur’an?? Hemmm, memang di awal harus dipaksa untuk membacanya tiap hari. Tentang targetan minimal berapa lembar, itu juga tergantung pribadi. Membaca satu lembar perhari itu sudah luar biasa jika hal itu rutin dilakukan. Yaah, itu kan hal yang bersifat ibadah, boleh dunks kalau lebih dari itu. Toh efeknya juga ke diri kita, bukan ke orang lain, asalkan “Lillah”, itu saja ;) . Hanya kita dan Sang pemilik hati yang tau.
Membaca Al Qur’an itu melembutkan hati-hati yang keras. Kalau cara pandang saya secara umum, lelaki itu lebih keras dari wanita, itu dilihat dari luar. Namun lembutnya hati? banyak juga lho lelaki yang hatinya lebih lembut dari wanita. Dan lelaki yang kelihatan keras akan lembut ketika membaca Al Qur’an. Luar biasa sekali kan? Itulah lelaki yang Gentle, yaitu lelaki yang lemah lembut. ;)
Senantiasa dekat dengan Al Qur’an, itu adalah keinginan setiap seorang muslim. Bukan berarti kemana-mana harus membaca Al Qur’an tapi tak dibacanya. Bukankah teknologi sekarang  sudah canggih? ada aplikasi Al Qur’an digital untuk HP, bisa dibawa kemana-mana dan praktis. Tinggal kemauan saja yang akan menjalankannya.
Dan saksikanlah bahwa aku seorang muslim, Isyhadu bi ana muslimin..
Selamat membaca Al Qur’an dengan hati temans…
 -ulfahuswatunhasanah-

Pakaian, Cermin Dirimu


Ada tiga hal yang bisa aku liat secara kasat mata yang merupakan cermin kepribadian kamu semua. Pertama, siapa temen deket kamu. Kedua, apa yang kamu makan? Dan ketiga, gimana cara kamu berpakaian.. Kok bisa??

Yup, karena perilaku temen kamu itu mencerminkan diri kamu sendiri. Misal nih, kamu punya temen deket yang hobi ugal-ugalan. And kurang lebih kamu tuh sama ama dia.. Kamu punya temen bawel,.... Yaaa beda tipis lah ama kamu. Or kamu punya temen yang suka baca, biasanya kamu juga demikian.. Atau paling enggak kamu pengen baca-baca pas lihat si karib lagi baca. And kalo kamu punya temen yang suka nongkrong pasti kamu juga suka... Ya kan????

Gimana dengan makanan?? Ni jelas sekali teman!! Misalnya, orang yang suka maka jengkol. Itu biasanya hidupnya sederhana atau pas-pasan, baik dari segi pergaulan maupun penghasilannya. Pergaulannya pas-pasan, karena makan jengkol itu bisa mengganggu hubungan pertemanan kok bisa?? (emang kamu mau di suguhi bau mulut khas jengkol??? Hehe). Di samping itu friend, dia juga gak pandai menjaga pertemanan, and biasanya (tapi gak semua loh!) Orang itu penghasilannya ngak besar-besar amat. Kalau duitnya cukup untuk membeli daging atau ikan, kenapa juga makan jengkol? Taruhlah dia maniak banget, jengkol cukup di jadikan selingan, bukan selalu hadir di setiap jadwal makan... Masak harus makan sambil nyanyi "wayahna jengkol deui jengkol deui..." hehehe. Sekarang kalo kebalikannya, orang yang suka makan di restoran atau tempat mewah lainnya biasanya ntu orang yang berduit dan selera hidupnya tinggi (kejedot atap baru tahu rasa lo!!). Sedangkan orang yang suka mengkonsumsi narkoba biasanya ketenangan hatinya terusik dan imannya lemah, sehingga dia lari dari masalah.

Kalo cara berpakaian, kumaha? Sama juga!! Dari cara kamu berpakaian akan sangat mudah diketahui kepribadianmu. Orang yang berpakaian rapi, berarti dia tergolong orang yang sangat care terhadap penampilannya, pandai merawat diri, teliti dalam mendalami persoalan yang di hadapi sampai dengan sikap suka menghargai orang lain. Sebaliknya, bagi orang yang suka berpakaian nyentrik seperti celana dia sobek-sobek biasanya memiliki karakter yang ingin selalu tampil beda. Yang ada dalam benaknya tuh bukan gimana orang lain mandangnya pantes atau enggak, tapi gimana dia merasa senang, agar dianggap funky, macho atau yang penting happy. Kadang suka enek juga gue liat anak sekolahan yang pake bajunya amburadul,, bukannya keren tapi malah jijik!! Mending mukanya pada ganteng,, ini pada hancur semua hehe.

Kalo untuk cewek?? Nah buat cewek yang demen berpenampilan seksi nih, mudah di baca orang kalo kamu pengen di pandang orang lain, pengen di anggap seksi, atau bisa juga kamu memiliki kepribadian agar cuek dengan memakai pakaian serba kekurangan. Orang mau bilang apa, di bilang ngak sopan lah, nggak pada tempatnya lah, nggak matching lah dst. Yang penting ngikutin trend remaja sekarang!!! Ala abg!!!

Nah dari ketiga hal tersebut!! Yang aku ingin bahas sekarang lebih jauh tu, cara berpakaian friend, buat kita ni sebagai manusia, pakaian ntu merupakan kebutuhan primer. Selain sandang dan papan. Waktu zaman purba (katanya) pakaian ntu bukan hal penting. Yang di anggap penting itu ya pangan untuk melanjutkan hidup mereka. Sedangkan papan tak harus di penuhi secara sempurna, cukup untuk melindungi dari serangan cuaca. Lain lagi kalo di zaman sejarah,,, di zaman ini, manusia udah mulai berpikir tentang pentingnya fungsi pakaian buat nutupin aurat.

Memasuki era selanjutnya, manusia mulai menganggap pakaian memiliki fungsi sebagai pertimbangan kepantasan makhluk yang memiliki harga diri. Gimana dengan sekarang??? Kalo sekarang friend, pakaian itu udah gak lagi dijadikan sebagai kebutuhan yang bersifat mendasar, yaitu untuk menutup aurat (menurut konsep islam) dan kepantasan umum dalam rangka menjaga aspek kepantasan. Tapi sekarang pakaian udah di jadiin objek komersial dan trend gaya hidup. Yang sering gak mempertimbangkan aspek kepantasan.. Orang yang berpenampilan seksi and serba kekurangan,, kalo menurut ku friend, ,mereka gak seratus persen ingin menjaga harga diri, tapi biar dianggap meiliki body yang aduhai, atau hanya mengikuti trend busana (fashion) yang gak tahu juntrungannya. Sama juga buat kamu para cowok, kalo kamu sering make pakaian serba mencolok, robek-robek,ditambah dengan aksesoris kayak kalung anting gelang piershing or apa lah.... Itu semua bertujuan untuk memperlihatkan kalo kamu tuh beda, full trend, and yang pasti gak ketinggalan jaman. Tapi kamu punya tujuan yang bagus di lihat orang banyak gak???

Yah itulah potret sebagian remaja sepantaran aku yang jiwanya bisa di bilang dinamis hanya daklam pandangan luarnya belaka. Mereka yang berpenampilan kayak gitu paling-paling ngles kalo ada yang komen.. And kurang lebih jawabannya 1." ah, aku begini kan hanya ngikutin trend aja, dan yang pasti cara berpakaian gak selalu sebanding dengan kepribadianku!!" what?? Mungkin bener kalo kamu bilang begitu, tapi kalo menurut aku bisa aja berbanding lurus. Taruhlah dia awalnya  masih bisa jaga penampilan and kepribadiannya, tapi lama-lama akan terbawa juga ama penampilannya, minimal dari luarnya aja duah keliatan.. Jamin deh!!!!! Tul ggak?? Gimana menurut kamu?

-pulpenario.blogspot.com- dengan sedikit edit redaksional 

Kamu, adalah apa yang kamu makan


Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Bismillaahirrahmaanirrahiim,

Kamu, adalah apa yang kamu makan”, istilah ini jika tidak salah diambil dari film semi dokumentari Amerika di tahun 1968 yang mencoba menangkap kehidupan essensial dari generasi hippie “flower power” di era tahun 1960 an. Istilah ini ternyata mempunyai spectrum pengertian yang luas. Karena selain sangat mengena, juga ternyata jika kita berbicara istilah tersebut bisa dari berbagai aspek. Seperti dari aspek kesehatan, keseharian, atau bahkan juga kepribadian.
Sewaktu saya masih kecil, oom Biba paman saya menyebutkan sebuah peribahasa dari Yunani yaitu “piringmu mencerminkan kepribadianmu”. Itu dikarenakan seringkali anak-anak meninggalkan sisa-sisa makanan di piringnya, dan menurut paman saya merujuk kepada arti peribahasa tersebut bahwa kepribadian seseorang bisa dilatih dari hal-hal kecil semisal tidak membiarkan piringnya semrawut dengan sisa-sisa makanannya.
Banyak hal yang dapat menghubungkan perihal makanan dengan kepribadian, semisal jangan membiasakan makan berlebihan karena akan menimbulkan sifat yang rakus. Seperti dinyatakan dalam Alquran;
“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan”. (QS. Al A’raf, 7 : 31)
Dalam lain kesempatan pun Rasul menyampaikan agar hendaknya kita makan hanya untuk sekedar menegakkan punggung, atau dalam kata lain hanya agar mempunyai tenaga untuk bekerja. Tidak makan berlebihan atau kekenyangan yang membuat badan seringkali sakit dikarenakan pola makan yang berlebihan. Seperti dalam hadist; 
Tidaklah Bani Adam memenuhi kantong yang lebih buruk dari perutnya, hendaklah Bani Adam makan sekedar menegakkan punggungnya, jika tidak bisa (terpaksa), maka makanlah sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman dan sepertiganya untuk nafasnya.” (HR. Imam Tirmidzi)

Kegemukan atau obesitas sering dikaitkan dengan pola makan secara berlebihan. Penelitian terbaru menunjukan bahwa terlalu banyak makan bisa meningkatkan risiko turunnya kemampuan otak, terlebih untuk orangtua. Para ahli berpendapat, orang yang usianya 70 tahun lebih dan setiap harinya asupan kalori yang masuk antara 2.100 sampai 6.000 kalori akan mengalami risiko penurunan fungsi memori dua kali lipatnya, hal ini merupakan pertanda awal dari penyakit Alzheimer atau kepikunan. Ilmuwan di bidang neurologi yang bernama Mark Mattson, Ph.D., seorang kepala laboratorium neuroscience di NIH’s National Institute on Aging. Dalam hasil penelitiannya menunjukkan bahwa diet yang tepat seperti berpuasa, secara signifikan bisa melindungi otak dari penyakit de-generatif seperti Alzheimer atau Parkinson.
Jika kita lihat nasihat Luqman Al Hakim pada putranya; “wahai putraku jika kamu penuhi lambungmu akan tidur pikiranmu, membisukan hikmah, mendudukkan anggota badan dari beribadah dan pada perut kosong itu banyak faedahnya yaitu menjernihkan hati, mencerdaskan manusia dan menajamkan bashiroh. Kenyang itu menyebabkan kedunguan, membutakan hati dan memperbanyak uap dan cairan lambung.”
Cara mendapat makanan pun apakah dengan cara yang halal atau haram, mestilah diperhatikan dikarenakan Allah SWT menegaskan dalam Al Qur’an ; 
Hai Rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang soleh. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (QS. Al Mu’minuun. 23 : 51)

Rasulpun dalam sebuah hadist dari Abu Hurairah meriwayatkan beliau mencontohkan seorang laki-laki, dia telah menempuh perjalanan jauh, rambutnya kusut serta berdebu, ia mengadahkan kedua tangannya ke langit : “Ya Rabbi ! Ya Rabbi! Sedangkan ia memakan makanan yang haram, dan pakaiannya yang ia pakai dari harta yang haram, dan ia meminum dari minuman yang haram, dan dibesarkan dari hal-hal yang haram, bagaimana mungkin akan diterima do’anya” (HR. Muslim)
Dalam konteks makanan Allah pun berfirman: “Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya”. betapa pentingnya manusia memperhatikan makanan sehingga Allah mengingatkan langsung kepada kita semua agar bersyukur, dikarenakan makanan ada dihadapan kita itu tidak dengan proses yang sederhana. Diperlukan penciptaan alam semesta yang saling berhubungan hanya sekedar untuk memakan semisal buah atau sayuran dihadapan kita. Selain itu darimana atau bagaimana kita mendapatkannya, lalu memisahkan yang halal dan yang haram, adab-adabnya, secukupnya dan lain sebagainya. Karena itulah ada benarnya istilah “you are what you eat” karena betapa pentingnya ihwal makan dan makanan tersebut.
Semoga kita dapat mengambil pelajaran sekaligus hikmah dari bagaimana hendaknya kita memperhatikan makanan kita, agar darinya terbentuk pola makan yang baik, adab makan yang baik, dari upaya yang baik (halal) juga termasuk makanan yang baik (thoyib). Aamiin.
Tidaklah lebih baik dari yang berbicara ataupun yang mendengarkan, karena yang lebih baik di sisi ALLAH adalah yang mengamalkannya.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Ustaz Erick Yusuf: pemrakarsa Training iHAQi (Integrated Human Quotient)

Olahraga & Jalan2 bersama, Ahad ceria 5.8.2012

 Main Badminton

Ganti air akuarium



 Memberi makan ikan di kolam


Bersiap pulang

Pengajian Nuzulul Qur'an Ramadhan 1433 H

 Persiapan Pengajian Nuzulul Qur'an Ramadhan 1433 H

 Panitia Akhwat






 Peserta Pengajian



 Laden Akhwat


 Penerima Tamu Akhwat



 Master of Ceremony


 Tilawatil Qur'an


 Sambutan Ketua Takmir

 Tampilan Hadroh dari Bantul

 Pembicara, Ustadz Kuncoro

 Panitia Ikhwan

 Penyambutan tamu


 Master Sound System



 Ketua Ipapiku dan Pak WK
Ketua Panitia yang serba bisa.. hee ^^

Pengajian Buka Bersama Orang Tua, Ramadhan 1433 H

 Persiapan buat undangan pengajian



 Jama'ah Ibu-ibu

Jama'ah Bapak-bapak

Aksi Pawai Pra-Ramadhan TPA Al-Munawwar Kuningan

Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 18 Juli 2012 bersamaan dengan hari ngaji TPA. Kegiatan dilaksanakan kerjasama dengan Unit Kegiatan Kerohanian Islam UNY. Dari TPA Al-Munawwar sendiri, Santri yang mengikuti kegiatan sekitar 30 orang dan didampingi ustadz/ah sejumlah 5 orang. Dalam pelaksanaan, santri dibekali dengan rontek berisi tulisan tentang Ramadhan, leaflet, dan membagikan permen yang diberi tulisan tentang Ramadhan kepada setiap warga yang ditemui, yang kesemuanya dimaksudkan untuk mengingatkan warga kuningan-karangmalang bahwa Ramadhan sudah semakin dekat dan harapannya warga bisa mempersiapkan jiwa dan raga untuk menyambutnya. Rute dimulai dari Masjid Al Mujahidin UNY kemudian dilanjutkan kearah rektorat UNY, diteruskan menyusuri jalan Gejayan masuk gang Guru dan terus tembus kampung Karangmalang dan melewati Kuningan. Perjalanan dilanjutkan melewati jalan Colombo kemudian kembali ke Masjid Al-Mujahidin lagi. Meski cukup melelahkan tetapi Santri sangat antusias mengikuti kegiatan. Menjelang maghrib kegiatan sudah usai dan santri kembali ke rumah masing-masing dengan membawa semangat siap bertempur di bulan ramadhan kali ini... ;)

























Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More