TPAKU SAYANG TPAKU TIDAK MALANG

Fenomena yang sering kita temui dalam kegiatan perTPA-an adalah semakin sedikitnya jumlah santri atau semakin sedikitnya SDM yang mengelola TPA atau bahkan dua duanya, sehingga membuat TPA seperti lampu yang kehabisan minyak...

MENGENAL MAKANAN HARAM

Islam memerintahkan kepada pemeluknya untuk memilih makanan yang halal serta menjauhi makanan haram. Rasulullah bersabda: “Dari Abu Hurairah ra berkata : Rasulullah saw bersabda: ” Sesungguhnya Allah baik tidak menerima kecuali hal-hal yang baik,...

KALAU TIDAK KE TPA/TPQ, KE MANA ANAK ANDA MAU BELAJAR AL QUR’AN ??

Orang tua mana yang tidak bangga jika kita memiliki anak sholeh/ah yang taat pada Allah dan berbakti pada kedua orang tuanya. Tapi sayangnya mendidik anak agar menjadi anak sholeh/ah bukan pekerjaan mudah bagi orang tua saat ini.

KAMUS BAHASA ARAB-INDONESIA PORTABLE: AL-MUFID

Al Mufid adalah sebuah program kamus Arab –> Indonesia untuk sistem operasi Windows. Al Mufid memiliki tampilan yang sederhana, mudah digunakan dan dimengerti, dilengkapi dengan sebuah virtual keyboard arab dan latin yang disusun secara alpabetik...

APLIKASI TAJWID, CARA MUDAH MEMBACA AL QUR'AN

Kelebihan dari aplikasi ini adalah adanya tulisan arab sebagai contoh dari penerapan tajwid tersebut, disertai juga dengan suara yang menambah pemahaman kita tentang ilmu tajwid dan pengucapan yang benar akan makhrojul hurufnya.

Departemen Infokom TMM

Disadari atau tidak, teknologi informasi kini telah berkembang begitu pesat dan telah merambah ke hampir setiap sisi kehidupan. Perkembangan ini memaksa manusia terutama kaum muslimin, menjadi lebih kreatif. Memang teknologi informasi, sebagaimana teknologi yang lain juga datang dengan sisi yang berbeda, dapat dilihat dari sudut pandang akidah Islam, sangat kontributif. Dengan turunnya Q.S. Al Qolam, maka tentu tidak hanya tekstual sumber pemahaman kita akan wawasan, tp dalam bentuk sumber lain. Untuk itu Departemen Infokom Al Munawwar memcoba memberikan wawasan multidimensional dari akidah, akhlak, hikmah dan ibadah dalam pandangan islam.


A.    Landasan Pemikiran
    LANDASAN:
Firman Allah:
Nun, demi kalam dan apa yang mereka tulis”(Al-Qalam : 1)
“Dan Hendaklah diantara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung” (QS. Ali Imran : 104)

Sabda Nabi SAW:
Diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda,:
"Barangsiapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju Surga." (HR. Muslim)

KEGIATAN DEPARTEMEN INFOKOM AL-MUNAWWAR


Agenda Bulanan
  1. Buletin Al Fikr
  2. Mading Al Furqon
Agenda Triwulan
1.      Training Desain Grafis
2.      Update bank Tulisan

Agenda Tengah Tahunan
  1. Training Kepenulisan
  2. Training Website
  3. Pengelolaan Perpustakaan
Agenda Insidental
1.      Pamfletisasi dan Spandukisasi
2.      Silaturahim


B.     Gambaran Umum
Tujuan    : Membentuk wacana dan opini masyarakat yang positif terhadap Islam.
Sasaran   : Masyarakat Kampung Kuningan dan sekitarnya.
Arahan   :
                    i.      Pengelolaan media keislaman.
                  ii.      Meningkatkan kemampuan dan wawasan jurnalistik baik internal maupun eksternal Takmir.
                iii.      Pencitraan diri Takmir melalui media informasi baik internal maupun eksternal.


C.    PROFIL

Nama unit               : Dept Infokom (Departemen Informasi dan Komunikasi)
Alamat                    : Sekretariat Masjid Al-Munawwar Lt.2 Kuningan, Catur Tunggal
Depok, Sleman 55281
Jumlah Pengurus      : 10 (sepuluh)
Alamat facebook     : Departemen Infokom Kuningan
Kepala Departemen : Akhmad Akbarudin
Sumber dana           : Donatur (masyarakat), dana pemerintah, sumber lain yang halal dan tidak mengikat.

D.    Pengurus Dept. INFOKOM
1.      Akhmad Akbarudin                085642394919 / Kepala Departemen
2.      Wiji Aziz Hari mukti               085743705727 / Staff / bendahara
3.      Setiawan Nugroho                  081215642803 / Staff
4.      Agung Pambudi                      085642515952 / SC
5.      Umamatul Choiriyah               087839022435 / Koordinator Akhwat
6.      Ninik Inayah                           085743108470 / Staff
7.      Nur Wachibatul Mazula          081327096467 / Staff / sekretaris
8.      Wiwit  Setiyani                       085227707435 / Staff
9.      Nopi Triana Monalisa              087838480575 / Staff
10.  Aulia Yusticiana                     085726471858 / SC
           

E.     Program Kerja periode 2011

No
Jenis Kegiatan
Tujuan Kegiatan
Target/ Sasaran
Target Waktu
1.
Penerbitan buletin
Syi’ar Islam melalui media cetak
Masyarakat Kuningan dan sekitarnya
Setiap awal bulan
2.
Majalah dinding
Penginformasian hal-hal yang berkaitan dengan Islam melalui majalah dinding
Masyarakat Kampung Kuningan
Setiap pertengahan bulan
3.
Pengelolaan media online

Meng-optimalisasi peran media berbasis web
Masyarakat Kampung Kuningan dan umum
Setiap pekan
4.
Perpustakaan
Pengelolaan perpustakaan Masjid Al Munawwar
Masyarakat Kampung Kuningan dan umum
Tiap semester
5.
Pelatihan –pelatihan:
a. Pelatihan Corel
    Draw


b. Pelatihan website

c. Pelatihan 
    jurnalistik

d. Pelatihan desain
   grafis 



Meningkatkan skill di bidang desain grafis

Para staf memiliki skill dalam mengelola website (regenerasi)

Meningkatkan skill dalam bidang jurnalistik

Meningkatkan skill peserta dalam bidang desain grafis

Internal Infokom


Internal Infokom


Internal Infokom


Masyarakat Kampung Kuningan dan umum

Sekali per 2 bulan hingga mahir
Setiap pekan bersamaan dengan peng-update-an media online

April 2011
Setahun sekali saat akhir pekan (bulan belum ditentukan)
6.
Silaturahim
Menjalin tali  silaturahmi dengan para tokoh masyarakat, alumni, dan takmir
Internal Infokom


Ditentukan PH
7.
Bedah buku


Menambah ilmu pengetahuan melalui kandungan dari buku yang dibedah
Masyarakat Kampung Kuningan dan umum
Mei 2011
8.
Bank Tulisan

Mewadahi karya tulis dari takmir
Masyarakat Kampung Kuningan dan umum
Setiap bulan per 4 tulisan
9.
Sms undangan
Memberikan informasi seputar takmir, kuningan.
Masyarakat Kampung Kuningan dan umum
insidental
10.
Pamfletisasi dan spandukisasi
Memfasilitasi pengelolaan publikasi dan pewacanaan informasi seputar takmir, kuningan.
Masyarakat Kampung Kuningan dan umum
Insidental
PHBI

CATATAN :

NB : SARAN DAN REKOMENDASI 2011
1.      Perlunya  penguasaan dan pengoptimalan media sebagai sarana dakwah dan syiar.
2.      Perlu adanya pengkajian isu-isu baik dari media maupun kritisisasi kondisi takmir dan masyarakat Kuningan dan sekitarnya.
3.      Lebih memaksimalkan jaringan, baik antarstaf Infokom, pengurus takmir, masyarakat Kuningan, maupun remaja masjid di sekitar Kuningan
4.      Lebih berkomitmen dan disiplin terhadap waktu dalam menjalankan program sehingga kualitas kerja semakin meningkat.
5.      Mempererat hubungan antaranggota internal Infokom, baik secara struktural maupun kultural.
6.      Meningkatkan skill anggota, terutama dalam bidang kerja Infokom.
7.      Turut andil dalam publikasi tiap kegiatan di Kuningan.
8.      Pelatihan atau training dilakukan secara berkala dan kontinyu untuk meningkatkan skill tim Infokom khususnya dan pengurus takmir umumnya.
9.      Melakukan pendampingan pada kepengurusan yang baru untuk beberapa waktu ke depan.
10.  Melakukan perencaan keuangan mandiri, baik bersumber dari internal Infokom, takmir, maupun sponsor atau donatur.
11.  Merapikan arah kerja tim Infokom agar kinerja lebih terprogram

Profil Departemen Pelayanan Ummat TMM

Kehidupan masyarakat akan selalu berubah sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku. Adanya arus informasi yang berkembang semakin pesat sangat mempengaruhi pola pikir dan pola perilaku masyarakat. Untuk menjaga terjadinya perubahan-perubahan yang tidak di inginkan maka perlu adanya benteng yang kuat, yaitu dengen tetap menjaga keimanan dan ketakwaan kepada Allah swt. Di kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat.Departemen Pelayanan Umat (PU) sebagai departemen yang bergerak dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat (baik rohani maupun jasmani) mempunyai peranan yang cukup penting dalam mewujudkan kehidupan masyarakat yang baik, yang berlandaskan pada nilai-nilai islami.

Dalam bidang jasmani departeman PU mengadakan kegiatan-kegiatan jasmani, berupa pelayanan kesehatan, sedangkan dalam bidang ruhani mengadakan kajian-kajian keislaman yang rutin diadakan setiap bulan, dan pada saat peringatan hari-hari besar islam. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan bertujuan untuk Mengoptimalkan peran masjid sebagai pusat keislaman Kampung Kuningan, memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat guna mewujudkan masyarakat Kampung Kuningan yang cerdas , sehat, aman dan nyaman serta sejahtera.

Dokumentasi kegiatan Departemen PU TMM...

Pengajian Umum

Pentas Seni Al-Munawwar

Pelayanan Kesehatan


Landasan
“Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan nasehat- menasehati supaya menaati kebenaran dan nasehat-menasehati supaya menetapi kesabaran.”(QS. Al Ashar: 2-3) 

“Barang siapa yang mengerjakan amal shaleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.”(QS. An Nahl: 97) 

“Hanyalah yang memakmurkan mesjid-mesjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapa pun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.”(QS. At Taubah: 18) 

“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang shaleh dan berkata: sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri?”(QS. Fushilat: 33) 

“Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama)Allah,niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.”(QS. Muhammad: 7) 


Visi dan Misi 
Visi : Mengoptimalkan peran masjid sebagai pusat keislaman Kampung Kuningan 

Misi : 
· Melakukan kegiatan-kegiatan Jasmani dan Ruhani secara rutin dan Ikhlas karena Allah swt. 
· Mengajak masyarakat untuk menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan keislaman dan kegiatan-kegiatan sosial yang lainya. 

Program kerja 
a. Melakukan kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan 
    - Pengajian Umum Bulalan 
    - Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan keislaman dan memanfaatkan momen hari besar islam (Lomba-lomba dll) 
b. Pelayanan Kesehatan 
c. Melayani pelaksanaan ibadah umat islam 

Kepengurusan
Ikhwan : 8 orang 
Akhwat : 6 orang

bolehkah seorang wanita sholat berjama'ah dimasjid?

Saudaraku yang dimuliakan Allah swt...
Para ulama telah bersepakat bahwa shalat seorang laki-laki lebih utama dilakukan berjama’ah di masjid daripada di rumahnya, sebagaimana hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah saw bersabda,”Shalat berjama’ah itu lebih utama daripada shalat sendirian sebanyak dua puluh tujuh derajat.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Juga hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairoh bahwa telah datang seorang laki-laki buta menemui Nabi saw dan berkata,”Wahai Rasulullah aku tidak memiliki penuntun yang akan membawaku ke masjid.’ Ia meminta agar Rasulullah saw memberikan rukhshah (keringanan) kepadanya untuk melakukan shalat di rumahnya lalu Nabi saw memberikan rukhshah kepadanya. Namun tatkala orang itu berlalu maka beliau saw memanggilnya dan bertanya kepadanya,’Apakah kamu mendengar suara adzan untuk shalat?’ orang itu berkata,’ya.’ Beliau bersabda,’kalau begitu kamu harus menyambutnya (ke masjid).” (HR. Muslim) –(baca : “Mendengar Adzan Ketika Sedang Sibuk”)

Adapun bagi seorang wanita maka kehadirannya di masjid untuk melakukan shalat berjama’ah diperbolehkan bagi mereka yang sudah tua dan dimakruhkan bagi yang masih muda karena dikhawatirkan adanya fitnah. Untuk itu yang lebih utama baginya adalah melakukan shalat di rumahnya, demikian menurut DR. Wahbah.

Beberapa pendapat para ulama tentang permasalahan ini adalah :

1. Abu Hanifah dan dua orang sahabatnya mengatakan bahwa makruh bagi seorang wanita yang masih muda menghadiri shalat berjama’ah (di masjid) secara mutlak karena dikhawatirkan adanya fitnah. Abu Hanifah mengatakan bahwa tidak mengapa bagi seorang wanita yang sudah tua pergi ke masjid untuk shalat shubuh, maghrib dan isya karena nafsu syahwat bisa menimbulkan fitnah di waktu-waktu selain itu. Orang-orang fasiq tidur pada waktu shubuh dan isya kemudian mereka disibukan dengan makanan pada waktu maghrib. Sedangkan kedua orang sahabatnya membolehkan bagi seorang wanita yang sudah tua pergi ke masjid untuk melakukan semua shalat karena tidak ada fitnah didalamnya dikarenakan kecilnya keinginan (syahwat) seseorang terhadapnya.

Dan madzhab dikalangan para ulama belakangan adalah memakruhkan wanita menghadiri shalat jama’ah walaupun shalat jum’at secara mutlak meskipun ia seorang wanita tua pada malam hari dikarenakan sudah rusaknya zaman dan tampaknya berbagai kefasikan.

2. Para ulama Maliki mengatakan bahwa dibolehkan bagi seorang wanita dengan penuh kesucian dan tidak memikat kaum laki-laki untuk pergi ke masjid melakukan shalat berjama’ah, id, jenazah, istisqo (shalat meminta hujan), kusuf (shalat gerhana) sebagaimana dibolehkan bagi seorang wanita muda yang tidak menimbulkan fitnah pergi ke masjid (shalat berjama’ah) atau shalat jenazah kerabatnya. Adapun apabila dikhawatirkan terjadinya fitnah maka tidak diperbolehkan baginya untuk pergi ke masjid secara mutlak.

3. Para ulama Syafi’i dan Hambali mengatakan bahwa makruh bagi para wanita yang cantik atau memiliki daya tarik baik ia adalah seorang wanita muda atau tua untuk pergi ke masjid shalat berjama’ah bersama kaum laki-laki karena hal itu merupakan sumber fitnah dan hendaklah ia shalat di rumahnya. Dan dibolehkan bagi para wanita yang tidak menarik untuk pergi ke masjid jika ia tidak mengenakan wangi-wangian dan atas izin suaminya meskipun sesungguhnya rumahnya lebih baik baginya, berdasarkan sabda Rasulullah saw,”Janganlah engkau melarang para wanita itu pergi ke masjid meskipun rumah mereka lebih baik bagi mereka.” Didalam lafazh lainnya disebutkan,”Apabila para wanita kalian meminta izin kepada kalian pada waktu malam hari untuk ke masjid maka izinkanlah mereka.” (HR. Jama’ah kecuali Ibnu Majah) yaitu jika aman dari kerusakan (fitnah). Juga sabdanya saw,”Janganlah kamu melarang para wanita pergi ke masjid, hendaklah mereka keluar tanpa memakai wangi-wangian.” (HR. Ahmad, Abu daud dari Abu Hurairoh) dan dari Ummu Salamah bahwa Rasulullah saw bersabda,”Sebaik-baik masjid bagi kaum wanita adalah didalam rumahnya.” (HR. Ahmad)

Intinya adalah bahwa tidak dibolehkan bagi seorang wanita cantik (menarik) untuk pergi ke masjid dan dibolehkan bagi wanita yang sudah tua. (al Fiqhul Islami wa Adillatuhu juz II hal 1172 – 1173)

Wallahu A’lam
--sumber: eramuslim.com--

seutas kata tentang Al Munawwar

Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.
(At-Taubah: 18)
Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.
(Ali Imran: 110)
Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.
(Ash-Shaff: 4)

Sejarah kejayaan umat Islam tidak pernah lepas dari peran strategis Masjid sebagai pusat kegiatan spiritual dan sosial masyarakat. Di masa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam, selain dipergunakan untuk shalat, berdzikir dan beri’tikaf, Masjid dipergunakan untuk kepentingan sosial. Misalnya, sebagai tempat belajar dan mengajarkan kebaikan (menuntut ilmu), merawat orang sakit, berkumpul, bertukar pengalaman, pusat dakwah dan lain sebagainya. Khalifah Abu Bakar juga menyampaikan pidatonya tentang pentingnya peranan Masjid, ''Jika sekiranya datang cengkeraman dari pihak yang Batil dan timbul perlawanan dari pihak yang hak (perlawanan yang tidak akan sia-sia lantaran kebajikannya), maka di kala itu, di masjidlah tempat kamu menetap dan dari Al-Qur’an-lah kamu mencari petunjuk.'' J. Pedersen dalam bukunya berjudul Arabic Book menyampaikan, "Di era kejayaan Islam, masjid tak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah saja, namun juga sebagai pusat kegiatan intelektualitas." Sejak awal perkembangannya, masjid terbukti juga memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan pendidikan di dunia Islam.
Tidak berhenti hanya dengan nostalgia masa keemasan Islam di masa lampau, Takmir Masjid Al-Munawwar, Kuningan, Yogyakarta berusaha menjadi ‘salah satu lilin’ di antara ‘lilin-lilin penerang’ yang telah lebih dahulu menyalakan terangnya di tengah kegelapan peradaban dan krisis moral saat ini. Perlahan tetapi pasti agenda-agenda perbaikan moral masyarakat dapat terlaksana. Semua itu karena adanya peran strategis Masjid yang dibangun oleh para perintis jalan dakwah ini. Tongkat estafet dakwah pun juga harus selalu tersalurkan dari generasi ke generasi agar peran Masjid sebagai pusat kebangkitan peradaban Islam dapat terwujud dan senantiasa lestari di bumi Allah ini.
Oleh karena itu, web/blog Masjid Al-Munawwar ini menjadi salah satu persembahan Takmir Masjid Al-Munawwar, Kuningan, Yogyakarta yang kami harapkan bisa menjadi salah satu media syiar dan silaturahim di dunia maya bagi para pecinta dan pemakmur masjid di seluruh Indonesia atau bahkan di seluruh dunia sehingga dapat saling menguatkan ukhuwwah dan memberikan semangat dalam perjalanan dakwah di mana pun kita berada. Saran maupun kritik yang membangun sangat kami harapkan. Selamat berselancar di dunia maya dan mari Menebar Dakwah, Merajut Ukhuwwah!

Kalian (Ikhwan-Akhwat) itu Mengkotak-kotakkan Siapa-siapa yang Pantas dengan Kalian

Pada suatu sore yang indah, terjadi perbincangan seru antara seorang nona muda yang bersemangat dan seorang ustadz dengan topik yang berkaitan dengan pernikahan. Khususnya pernikahan di kalangan yang terkadang dianggap orang sebagai kalangan yang eksklusif, meski justru tugas mereka menuntut mereka untuk bisa inklusif, yaitu aktivis dakwah. Berikut ini petikan obrolan mereka.
Si Eneng berkata:
Tau toko ***** (sensor – red.) gak? Toko UPS gitu, dia klo beli barang ke perusahaan aku loh. Ada di Yogya.
Si Ustadz berkata:
Ooh.. saya gak tau.
Si Eneng berkata:
Barusan, aku dibilang udah nikah katanya, ckckckck..
Si Ustadz berkata:
Siapa yg bilang?
Si Eneng berkata:
Itu Bu ***** (sensor – red.) customer-ku di Jogja, katanya “sudah nikah ya Bu, pengantin baru nih kayaknya?” gitu.. ckckck…
Si Ustadz berkata:
Kok bisa?
Si Eneng berkata:
Liat foto YM… katanya pasti udah nikah tapi nikahnya belom lama, belom punya anak, rrrrrrrrrrrrr…
Si Ustadz berkata:
Bilang saja gini: belum nikah sih, tapi sudah pengen =D
Si Eneng berkata:
Hahahah, coba tadi aku jawabnya gitu yah, hahaha..
Si Ustadz berkata:
Hehehe. Yup.
Si Eneng berkata:
Iya kan, seandainya udah diketemuin sama the right one mah, ngapain lama-lama, nikah aja, baru pacaran. *insyaf
Si Ustadz berkata:
Kayaknya Eneng pernah ngerasain pacaran ni. Kayak apa sih?
Si Eneng berkata:
Lah kemarin kan..
Belum pernah yah? Mau aku kasih tau rasanya?
Si Ustadz berkata:
Gimana?
Si Eneng berkata:
Ehm… rasanya itu labil banget, kadang seneng kadang sakit. Kesel lah gitu, apa lagi klo udah jealous-jealous gitu, ihhh nyiksa banget dech. Cemburu sama orang yg belom tentu jadi suami kita, prettt, apa-apaan coba ih?
Si Ustadz berkata:
Hahahaha.. uppss..
Si Eneng berkata:
Ihhhh, puas banget kayaknya itu ketawanya, ihh..
Si Ustadz berkata:
Hehehe… ya maaf…
Si Eneng berkata:
Tapi kadang seru juga sih, klo lagi digodain sama cowok-cowok iseng jadi ada yang belain, walaupun mungkin akan lebih menyenangkan klo yang belain itu suami, hiks..
Si Ustadz berkata:
Jelas, apalagi suaminya gagah and pinter bela diri ^-^.
Si Eneng berkata:
Hahah, iya iya, mau donk yang kayak gitu..satu untuk selamanya =D
Hmmm..susah lah itu nyari yang kayak gitu mah.
Si Ustadz berkata:
Yang kayak apa?
Si Eneng berkata:
Yang gagah dan pinter beladiri, tapi sholih dan sayang istri.
Si Ustadz berkata:
Hmm nemu pun belum tentu bisa dimiliki, hehehe… =D
Si Eneng berkata:
Iya bener. Biasanya sih yang punya 4 poin tadi itu, doi juga bakal punya kriteria khusus buat calon istri, poin pertama pasti kudu akhwat, hahaha..
Si Ustadz berkata:
Ya mungkin begitu =D
Si Eneng berkata:
Heheheh..
Interpretasi akhwat di mata para ikhwan itu kayak apa sih? Penasaran.
Si Ustadz berkata:
Akhwat = saudara perempuan yg seiman. Hehehe…
Itu pengertian umumnya, dan ada pengertian khusus.
Si Eneng berkata:
Secara dandanan kayak apa? Jilbab lebar dengan kaos kaki?
Si Ustadz berkata:
Dandanannya ya yang sesuai syariat: tidak tipis, tidak ketat, tidak transparan, menutup aurot, tidak tasyabbuh.
Si Eneng berkata:
Kalo kayak aku yang meski ke mana-mana pake kaos kaki dan jilbabnya syar’i tetap gak bisa dibilang akhwat? Karena masih pake jeans.
Si Ustadz berkata:
Eneng bisa kok dibilang akhwat, karena Eneng kan muslimah. =3
Si Eneng berkata:
Hmm…
Ok lah Saya mah udah pasti diblacklist dari daftar ikhwan, Saya cari yang laki-laki yang penting sholih saja lah..
Si Ustadz berkata:
Ya jangan begitu dong. Jangan berputus asa. Kan semuanya ada prosesnya. Kan Eneng gak akan berhenti hanya sampai di sini, tapi tetap terus maju. Kan?
Si Eneng berkata:
Iyeps
Si Ustadz berkata:
Tetep semangat ya…
Si Eneng berkata:
Iyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Si Ustadz berkata:
^-^
Si Eneng berkata:
Intinya sih kalian yah (ikhwan-akhwat) itu mengkotak-kotakkan siapa-siapa yang pantas dengan kalian…
Si Ustadz berkata:
Neng, yang disebut akhwat dalam definisi khusus itu bukan cuma sekadar karena tampilan busana. Hmm, dan kesimpulan Neng itu juga tidak tepat Neng.
Si Eneng berkata:
Hmmmmmm..
Si Ustadz berkata:
Boleh Saya berargumen?
Si Eneng berkata:
Coba..
Si Ustadz berkata:
Hmm dari mana ya…
Si Eneng berkata:
Dari mana aja boleh lah, Tadz..
Si Ustadz berkata:
Hmm oke, begini…
Yang disebut ikhwan dan akhwat dalam pengertian khusus itu (sejauh pemahaman saya) adalah saudara-saudara seiman yang terus berupaya memperbaiki dirinya dengan tarbiyah Islamiyah, mendalami Islam dan berusaha dengan sadar mendakwahkannya. Nah mereka diikat dalam tali persaudaraan (ukhuwah) dalam dakwah (makanya yang laki-laki disebut ikhwan/saudara laki-laki, dan yang perempuan disebut akhwat/saudara perempuan – red.). Maka orientasi dalam segala sisi hidupnya adalah untuk dakwah. Termasuk menikah pun untuk dakwah. Lanjut?
Si Eneng berkata:
Lanjuttttttt..
Si Ustadz berkata:
Nah, Saya perlu sebutkan maratibul ‘amal / tahapan amal dalam dakwah. Pernah dengar?
Si Eneng berkata:
Beluum.
Si Ustadz berkata:
Tahapan amal itu adalah…
1. ishlahun nafs
2. takwinul baitul muslim
3. irsyadul mujtama’
4. tahrirul wathan
5. ishlahul hukumah
6. iqamatud daulah
7. ustadziyatul ‘alam
Si Eneng berkata:
Kaitannya?
Si Ustadz berkata:
Erat sekali. Btw, perlu diterjemahin gak tu?
Si Eneng berkata:
Iya atuh ih, Saya kan awam soal itu.
Si Ustadz berkata:
Baiklah Neng, kalau diterjemahkan:
1. perbaikan diri
2. membangun keluarga muslim
3. memperbaiki masyarakat
4. pembebasan negeri
5. perbaikan hukum
6. pendirian daulah
7. Islam menjadi guru seluruh alam
Si Eneng berkata:
Jadi?
Si Ustadz berkata:
Nah… Target terakhir amal dakwah kan menjadikan Islam sebagai ustadziyatul alam dimana Islam berjaya di dunia dan tidak ada fitnah lagi di muka bumi. (saat itu bumi mencapai kehidupan yang aman, damai, adil, makmur, sejahtera – red.)
Si Eneng berkata:
Ho’oh..
Si Ustadz berkata:
Itu diawali oleh tahap-tahap sebelumnya. Mulai dari perbaikan diri dengan tarbiyah (pembinaan/pendidikan) dengan segala sarananya.
Setelah itu memperluas orbit dengan mulai membentuk keluarga muslim, yaitu memperbaiki keluarga kita (ortu, saudara) sehingga keluarga kita memiliki nilai-nilai Islam, dan juga termasuk ketika membangun keluarga sendiri (dengan istri/suami).
Nah, apa tujuan pernikahan dalam dakwah? Coba jawab Neng!
Si Eneng berkata:
Biar bisa dakwah bareng-bareng dan melahirkan generasi Islam juga yang baik. Gitu kali yah?
Si Ustadz berkata:
Betuul! Seratus buat si Eneng mah. Yup, jadi seperti dalam pelajaran biologi, bahwa perkembangbiakan itu untuk mempertahankan jenisnya, hehehe..
Si Eneng berkata:
Ho’oh…ngertiii…
Si Ustadz berkata:
Nah, pernikahan itu juga untuk mempertahankan jenisnya agar da’i-da’i itu tidak punah.
Artinya, membangun generasi muslim berikutnya yang akan meneruskan estafeta dakwah.
Si Eneng berkata:
Iya, kayaknya pernah dapet materi kayak gini waktu liqo (di SMA – red.) dulu.
Si Ustadz berkata:
^-^ Nah, bila keluarga muslim sudah terbangun, nanti bisa memperbaiki maysarakat dan seterusnya. Dan… anak-anak mereka nanti bisa diharapkan untuk dapat menjadi penerus perjuangan. Nah!
Si Eneng berkata:
Ngagetin..
Si Ustadz berkata:
=D Untuk bisa memiliki harapan dapat menghasilkan generasi yang baik… dimulai sejak sebelum nikah.., yaitu memilih pasangan yang terbaik.
Si Eneng berkata:
Setuju sih..
Si Ustadz berkata:
Ada tapinya?
Si Eneng berkata:
Apa?
Si Ustadz berkata:
Itu pertanyaan buat Eneng, soalnya ada “sih”-nya.
Si Eneng berkata:
Ouh, hahahha.. Hmmm.. tapi, tapi bingung =P
Si Ustadz berkata:
Coba… salah satu tugas suami kan mendidik dan mengarahkan istri, berarti kan kudu nyari suami yang terbaik?
Si Eneng berkata:
Iya BETULLLLLLLLLLL. Klo istrinya udah pinter?
Si Ustadz berkata:
Terus, tugas istri adalah ngedidik anak (sebagai pelaku yang utama, meski suami juga punya peran itu), makanya harus nyari istri yang terbaik. Orang tidak cukup hanya pinter, tapi juga istiqomah/terjaga. Karena iman itu kadang naik, kadang turun.
Si Eneng berkata:
Iya, suka futur gitu yah Mas?
Si Ustadz berkata:
Boleh jadi. Makanya kudu bisa saling menjaga. Maka, kedua pasangan harusnya kufu’.
Si Eneng berkata:
Iya iya, jadi memang kudu nyari yg sekufu ya kan?
Si Ustadz berkata:
Itu idealnya. Meski ada kisah-kisah luar biasa (sebagai perkecualian – red.).
Si Eneng berkata:
Nggak boleh yah klo suaminya sholih istrinya masih error waktu pertama nikah?
Si Ustadz berkata:
Dikhawatirkan suaminya justru terpengaruh dan …. terjadi degradasi kualitas.
Si Eneng berkata:
Aaaahh iya benar..
Si Ustadz berkata:
Kenapa begitu?
Karena antara kecenderungan positif dan negatif, biasanya lebih kuat negatifnya.
Melihat pasangannya rajin, gak mudah bisa ikut rajin. Tapi klo liat pasangan males, gampang aja tertular males.
Si Eneng berkata:
Eh tapi lupa yah, kan klo uda cinta mah pasti mau-mau aja tau buat ketularan rajinnya sama pasangan? =P
Si Ustadz berkata:
Itu kalau di awal-awal pernikahan mungkin aja. Tapi kalau sudah agak lama… ehmm saya gak yakin bisa bertahan.
Si Eneng berkata:
Iya juga yahhhh..? Bisa-bisa suaminya minta poligami sama akhwat, hahaha…
Si Ustadz berkata:
Oh hahaha…
Si Eneng berkata:
Ehm, ok fine!! Nawaitu dech mau perbaikin diri, … =D
Si Ustadz berkata:
^-^
###
Begitulah. Dalam urusan mencari pasangan hidup memang harus pilih-pilih, kata orang Jawa sih harus sesuai bibit, bobot lan bebete. Bukan bermaksud mengkotak-kotakkan. Namun di balik itu semua ada tujuan untuk mendapatkan kebaikan di dunia maupun akhirat. Kalau kita dapat yang baik, kan yang untung kita sendiri. Ya kan? 
.;;sumber tulisan: bangcahyo.wordpress.com;;.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More